Diary of you!


Ini bukan tentang kenapa aku menulis ini tapi tentang siapa yang aku tulis kali ini, ini bermula ketika aku berada di sebuah ruangan sesak akan ilmu di sekolahan ku, yaa... benar itu adalah perpustakaan sekolah ku. entah berawal dari mana dan di mulai oleh siapa kejadian ini, tapi satu hal yang jelas ku yakini adalah bahwa hal ini aku yang memulai dan aku yang mengakhiri.


ini dimulai ketika aku berada di perpustakan tua ini, dimana memang keadaan bangunan yang sudah tua dan suasana agak redup karena tidak terlalu banyak cahaya di sini. sudah selama 1 jam aku menunggu di sini, aku menunggu bel pulang sekolah. siang ini aku membolos satu mata pelajaran yang tidak aku sukai. sebenarnya aku bukan anak yang suka ke perpustakaan, membaca buku atau sebagainya. aku hanya berusaha bersembunyi dan mendinginkan diri di sini. di sini aku mulai berjalan menelusuri rak-rak di perpustakaan yang tersusun rapi berharap menemukan komik atau majalah bergambar yang dapat membuatku tidak mati bosan karena sesaknya ruangan ini akan buku-buku yang tidak ku mengerti. entah siapa yang menuntunku dan mengantarkan ku ke sudut kiri perpustakaan itu, yaa tepat di sini terjatuh buku bertuliskan "diary ku" . aku ingat sekali buku itu, buku yang mempunyai ukuran kira-kira sebesar kamus bahasa inggris yang sering kubawa dan warna coklat sudah mendominasi seluruh kertas di dalam buku ini, bersampulkan dengan warna biru aqua, yap benar! ini bukan buku yang aku harapkan, bukan buku yang aku cari dan bukan juga buku yang aku suka!!tapi sebuah keadaan yang membuat aku heran sampai saat ini adalah bahwa aku tertarik melihat buku ini. entah kenapa. tapi yang aku heran adalah kenapa ada buku semacam ini di tempat seperti ini? buku tanpa keterangan nama si penulis atau sinopsis di balik buku. hanya sampul polos dan tulisan "diary ku" yang terukir indah di sisi depan nya, aku yakin bahwa tulisan ini adalah tulisan tangan sang penulis buku ini. buku yang aku kira sudah lama berada di sudut rak ini seolah-olah menjatuhkan diri dan ingin aku pilih, mungkin karena tidak ada yang tertarik dengannya. tapi aku tertarik!!

baiklah, sudah ku putuskan untuk meminjam buku ini dengan nomor 342, aku meminjam buku ini. ketika ku sampai rumah. aku mulai melakukan aktifitas di kamar seperti biasa, makan, blog-ing, belajar, satu yang tidak ku ingat adalah bahwa aku tidak ingat sama sekali bahwa aku yang tadi siang di buat sangat penasaran oleh sebuah buku tanpa nama pengarang sekarang aku melupakaannya, aku ingat betul hal ini. tepat pukul 11.20 malam aku berniat membaca buku ini. entah kenapa aku sangat menginginkan buku ini untuk ku baca malam ini walaupun keadaan ku sudah sangat mengantuk. aku mulai membuka halaman pertama... bukan kata pengantar atau sambutan penulis yang aku liat tapi melainkan sebuah puisi, kira-kira seperti ini..

  • malam di mana aku sangat merasa sendiri 
  • hanya di temani secarik kertas tak berguna ini
  • ingin ku mengakhiri hidup ku
  • tanpa mu tanpa dia dan tanpa mereka di sisiku
  • semua akan kumulai dan ku akhiri sampai akhir diari ku ini...

hanya itu yang aku ingat, entah ini matra pembuka buku ini atau hanya puisi biasa yang di tuliskan penulis. yang ku rasakan saat itu bukan rasa penasaran atau sedih karena aku membaca puisi ini, tapi ketakutan yang sangat besar ketika aku membaca puisi ini. Dalam keadaan sunyi di kamarku hanya aku yang membuka mata dan saling bertatap muka dengan buku ini, aku seolah-olah di sedang bertatap muka dengan dia, ya dia.. yang menulis buku ini. keadaan dengan suasana yang redup membuat suasana seram di kamarku, tidak cukup dalam 5 menit aku membaca puisi ini, rasa nya seperti sang penulis sedang mengitari ku dan menatapku tidak suka karena aku sedang membaca buku nya. aku tidak tau pasti entah dia di atasku depanku atau di belakangku, yang jelas rasa takutku justru menimbulkan pertanyaan bodoh "apakah penulis buku ini masih hidup atau tidak, jika iya. siapa?"....

aku mulai berfikir bahwa dia mungkin yang sedang melihatku ini mengerti apa yang ku fikirkan, mungkin dia ingin memberiku isyarat bahwa dia sedang didekatku, karena ketika itu pintu kamarku terbuka dengan sendirinya. bukan ini yang aku inginkan! sungguh, bukan suasana seram yang ku inginkan. Aku tidak ingat niat awalku meminjam buku ini. Suasana seram dan mistis sepertinya sudah mulai di tunjukan oleh buku ini, entahlah aku tidak tau alasan pasti ketakutanku ini, mungkin aku hanya terlalu berlebihan atau mungkin  roh penunggu suatu barang yang kita miliki itu memang benar-benar ada. aku tidak tertarik lagi membaca kembali buku ini, ini sangat membuat malamku gelisah. Aku mungkin memang penakut ketika seorang temanku mengajak ku menonton film horor. Tapi ini beda, ini lebih dari itu.... aku lebih merasakan suasana horor itu. suasana di mana hanya ada aku dan mahluk itu di dalam ruanganku.
sudah kuputuskan untuk mengembalikan buku itu secepatnya, sangat cepat... mungkin kalau buku ini ku temukan di jalan. aku akan segera melemparnya ke luar jendela kamarku. entah lah apa yang ku fikirkan aku tidak bisa mengontrol diriku karena ketakutan yang berlebihan terhadap hal yang kurang nyata di dunia ini. aku tidak tau, apa mungkin hal yang tidak nyata itu adalah hal yang paling nyata ada di dunia ini, tentu aku tidak bisa menjawabnya. aku menutup segera menutup buku ini dan meletakkannya di atas tumpukan buku lainnya karena aku berniat besok pagi akan ku kembalikan.

Aku mulai merebahkan diri ke tempat tidur dan mendengarkan alunan musik klasik yang dapat menenangkan diriku, aku berharap besok pagi aku melupakan semua kejadian ini dan aku bisa berakitifitas seperti biasa... Yap, sepertinya keinginanku untuk melupakan kejadian itu terkabul, aku memang melupakan kejadian itu, tapi aku juga melupakan buku itu. Aku baru saja melupakan hal yang tadi malam sempat membuatku ketakutan dan gelisah, entahlah buku ini seolah mempunyai nyawa. Seolah-olah dia tidak mau aku mengembalikannya, aku tidak berharap dia jatuh cinta kepadaku. Tidak mungkin, aku hanya bercanda dengan jiwaku yang mulai gelisah karena aku terlupa untuk membawa buku ini. Hari ini aku aku pulang ke rumah sekitar pukul 6 sore, setelah ku rebakan diriku sesaat lalu aku mandi dan makan. Aku mulai menyusun beberapa buku yang akan aku bawa besok dan tidur, aku memang ingin tidur dengan cepat karena merasa sangat lelah karena banyaknya kegiatanku di sekolah, dan hal ini pun terjadi aku melihat buku itu dan yang mengejutkanku bahwa buku itu sudah terbuka ke halaman di mana terdapat tulisan "hari pertamaku dengan diary ini" entah siapa yang membuka buku ini di atas meja ku, yang jelas bukan aku. Aku ingat betul bahwa hari ini pintu kamar aku kunci dan jendela kamarpun aku tutup, Mungkinkah angin? tidak mungkin. Buku ini benar-benar mempunyai nyawa, itulah yang sekarang ada di dalam diriku. Ya benar sebuah buku bernyawa berada di genggaman tangan ku. lebih tepatnya adalah buku ini mempunyai roh. Sau lagi pertanyaan dalam benak ku adalah, jika benar buku ini mempunyai jiwa, seperti apa bentuknya? apakah itu adalah roh orang yang menulis buku ini? dengan berfikir panjang aku mulai membaca buku tua yang bertuliskan tulisan tangan yang sangat rapih ini. Di sini di di tulis bahwa sepertinya sang penulis sedang mempunyai masalah dengan keluarganya dan iya adalah sosok yang tidak mempunyai teman. Aku rasa dia menulis diari ini sebagai tempat di mana iya bisa bercerita tanpa beban. halaman pertama dan kedua suda ku baca, tapi aku belum menemukan tulisan yang menunjukan siapa nama pengarang buku ini. Tidak begitu lama setelah aku ingin membuka lembar berikutnya suasana itu datang kembali, yaa... suasana seram seperti yang sudah pernah ku alami sebelumnya. Tapi ada yang aneh kali ini, kali ini bukan pintu atau jendela yang tiba-tiba terbuka tetapi adalah pena yang berada di rak atas mejaku jatuh tepat mengenai buku itu. entah lah apa maksud dari ini. aku pikir mungkin sang penulis ingin menambahkan beberapa bagian yang sudah tampak kurang jelas. Aku tidak berani untuk menatap ke atas ke depan atau kebelakang ketika memegang buku itu. Langsung saja ku tutup buku itu dan ku berlari mnuju ke tempat tidurku yang berjarak 3 meter dari tempat tidur ku, aku segera memejamkan mata dan berusaha tidur untuk cepat-cepat menyambut pagi dan menghilangkan suasana seram ini. Ini belum berakhir malam itu sekitar jam 3 pagi aku terbangun dan di kejutkan oleh sosok wanita berambut pendek yang sedang menulis di atas buku itu. Ini pemandangan yang mustahil bagi ku, mahluk macam apakah dia? aku yakin dia bukan manusia yang bisa ku tegur atau ku ajak bicara. Di atas tempat tidurku aku hanya menutupi sebagian mukaku dengan selimut yang sedang ku pakai. Ku perjelas lagi penglihatanku dengan mengusap-usap tangan ke kedua mataku, berharap ini hanya mimpiku. Kali ini aku benar-benar yakin atas semua yang kulihat. Pernahkah kau menonton film2 horor di Tv? tepat sekali, suasana kamarku sangat membuatku ingin berteriak meminta pertolongan orang yang mampu menyakinkan aku kalau itu hanya mimpi. Satu hal lagi yang sangat aku takutkan bagaimana kalau dia tiba-tiba menoleh ke arahku dan memandangi ku dengan tajam? oh jangan sekarang, pikiran-pikiran anehku mulai muncul kembali. Dia tidak mengeluarkan suara sama sekali, dia hanya menulis dan terus menulis. Aku hanya terpaku memandanginya dengan takut, "beep beep beep" yaaa.. suara jam waker ku memecah suasana ini. aku jam ini memang bukan termasuk ke dalam kejadian aneh yang ku alami karena aku memang mengaturnya ke arah jam 4 untuk membangunkanku. Aku terkejut ketika satu kedipan mataku meloloskan dia dari pandangan ku. Entah dia kemana, aku tidak berharap dia berada di bawah tempat tidurku atau tiba-tiba dia muncul tepat di depan muka ku. Satu hal yang sangat mengejutkan ku adalah bahwa pena yang tadi terjatuh berada di atas tepat buku itu, seingatku aku sudah meletakkannya ke tempat semula. Sudahlah aku tidak tau harus bagaimana mengakhiri ini semua, aku tetap berada di dalam selimut ku sampai pukul 6 menunggu seseorang mengetuk pintu kamar ku.

Setelah aku sudah rapih dan siap untuk berangkat sekolah, aku teringat kembali buku itu dan aku yakin kali ini aku tidak akan lupa untuk mengembalikannya ke perpustakaan. Sesampainya di sekolah aku tidak langsung mengembalikannya melainkan aku menyobek satu halaman yang berisi puisi itu karena sempat membuatku takut, aku melipatnya dan meletakkanya si atas salah satu buku tugasku. Puas rasanya ketika aku menyobek buku yang akhir-akhir ini membuatku takut.

  "mbak saya ingin mengembalikan buku ini"
  *Nomor berapa bukunya?*
  "342 mb"
  *sebentar ya..*
  "iya"
  *loh, buku nomor 342 ada kok. mungkin salah nomernya*
  "tapi ini bener mb buku 342"
  *itu ambil di mana??*
  "di pojok kiri sana mb"
  *di sana kan buku sejarah sama kamus*
  "tapi ini buku cerita kaya diary gitu mb, coba cari lagi sih mb. tolong"
  *enggak ada, yaudah lah gpp kamu bawa aja buku itu. perpustakaan belum bisa nerima buku tanpa nama pengarang dan isi yang jelas kaya gitu*


yaa.. cuma itu percakapan pendek yang aku ingat ketika aku ingin mengembalikan buku ini. aku tidak terlalu terkejut dengan ini, aku seolah-olah sudah terbiasa dengan ini. Tapi yang aku heran, bagaimana caranya sebuah buku tanpa tangan atau kaki bisa berada di dalam perpustakaan. Yang aku tau, memang buku ini sepertinya memiliki jiwa yang utuh, tapi aku tidak tau jiwa seperti apa yang selama ini mendiami buku ini. aku semakin yakin ketika aku tidak menginginkan sesuatu tapi Tuhan menghendaki itu terjadi kepada ku , aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tapi aku tidak akan membiarkan buku ini merusak hidup ku dengan semua ke anehan yang ia munculkan ketika ada kepada ku. Aku berniat membuang buku ini. buku yang sangat mengganggu ku! tetapi jika aku membuangnya bagaimana caranya aku mengetahui jiwa yang ada dalam buku ini dan jika kulanjutkan membaca buku ini, mampukan aku dengan keanehan yang terjadi ini??

Baiklah, memang ini yang aku pilih. aku tetap menyimpan buku ini dan mungkin mengetahui mahluk macam apa dia. Setelah aku benar-benar ingin mengetahui tentang apa yang sebenarnya yang terjadi kepadaku akhir-akhir ini akhirnya aku mulai mencoba mengalahkan rasa takutku yang luar biasa terhadap buku ini. Di mulai dgn malam itu, aku tidak berharap terbangun di malam hari dan melihat sosok itu lagi, ya memang aku akui bahwa aku memang ingin sekali mengetahui mahluk apa itu. Mungkinkah semacam hantu-hantu yang bevgentayangan dalam serial / film horor itu? entahlah, aku tida mau memikirkannya , yang jelas aku sudah pasrah dan bersiap jikalau aku terbangun . Deg! itu yang aku rasakan ketika aku tertidur sepertinya ada seseorang yang memanggilku. aku tidak tau siapa. aku tidak berharap bahwa yang memanggilku adalah "dia" . Tapi yang pasti panggilan itu seakan memaksaku untuk terbangun dari tidur, dan benar saja, aku melihat mahluk itu lagi. kali ini ku perjelas lagi bentuknya. dia memang mempunyai rambut lurus pendek sebahu, dengan badan yang tidak terlalu besar atau kecil, dia memakai baju putih agak ke warna merah muda. dengan panjang sampai menutupi kedua kakinya dan lengan baju yang menyembunyikan kedua tangannya. Seperti seingatku, dia kembali dalam keadaan menunduk melihat ke arah diarinya. Padahal aku yakin betul bahwa sebelum aku tidur aku tidak memegang diari itu apalagi membukanya. aku meletakknya di meja kerja ayahku, di rak paling kanan atas bersama tunpukan buku-buku yang terlihat lebih besar dari diari itu, lalu sebenarnya yang ia lakukan setiap malam? dan kenapa harus di kamarku ini? sepertinya semua aliran darahku mengalir ke arah otak ku! membantuku memecahkan rasa penasaran ku , terlebih lagi aku berfikir dengan di hantui ketakukan yang teramat sangat. Tidak! sepertinya ia mengetahui bahwa aku sedang memperhatikannya. ia mulai menggerakkan kepalanya ke arah kiri dan seakan ingin menengok ke arahku... 

3 komentar:

  1. ini pengalaman pribadi beneran yaa? atau sekedar cerita boongan ?

    BalasHapus
  2. Woy terusin woy! Penasaran

    BalasHapus